Rumah / Berita / Berita Industri / Industri manufaktur akan dapat memangkas biaya produksi sebesar 40% dalam sepuluh tahun ke depan
Industri manufaktur akan dapat memangkas biaya produksi sebesar 40% dalam sepuluh tahun ke depan
Virtue Research menguji lebih dari 750 manajer produk dari perusahaan teknologi industri terkemuka di seluruh dunia dan menyimpulkan bahwa jika produsen mulai menerapkan rencana pabrik di masa depan hari ini, mereka akan menghemat hingga 40% dari biaya dalam sepuluh tahun ke depan.
Penelitian ini dilakukan bersama oleh Boston Consulting Group (BCG) dan Laboratory Machine Tools dan Production Engineering (WZL) di RWTH Aachen University. Tujuannya adalah untuk mendefinisikan pabrik masa depan pada tahun 2030. Area penelitian terutama berfokus pada tiga aspek utama: mobil, produk teknik, dan proses.
85% responden percaya bahwa perusahaan mereka akan mendapat manfaat dari pabrik masa depan; 74% responden mengatakan bahwa perusahaan mereka telah menerapkan beberapa proyek atau berencana untuk melakukannya dalam waktu lima tahun. Namun, hanya 25% mengatakan mereka mencapai tujuan mereka dalam setahun terakhir.
Studi ini menganalisis bagaimana biaya produksi dapat diubah (biaya material yang lebih rendah untuk manufaktur) dan dampak penerapan pabrik pintar selama sepuluh tahun ke depan. Studi ini menemukan bahwa biaya produksi akan turun hingga 20% di masa depan, sementara biaya beralih dapat turun hingga 40%. Manfaat bagi produsen akan mencakup peningkatan fleksibilitas, kualitas, kecepatan, dan keamanan.
BCG memperkirakan bahwa untuk menjadikan pabrik masa depan menjadi kenyataan, perusahaan harus berinvestasi 13-19% dari pendapatan tahunan dalam peningkatan pabrik setiap tahun selama dekade berikutnya. Kepala Pusat Inovasi Bisnis Mitra BCG mengatakan bahwa pabrik -pabrik di masa depan akan mengalami perubahan mendasar. Jalur perakitan akan digantikan oleh manufaktur yang fleksibel, dan benda kerja akan berkomunikasi dengan mesin produksi secara lebih luas.
Manajer mobil mengatakan bahwa robot pintar akan menjadi protagonis dari industri manufaktur masa depan, dan 60% responden mengatakan bahwa peningkatan implementasi akan memainkan peran penting di masa depan, terutama dalam proses perakitan mobil. Kacamata pintar dapat digunakan untuk memandu pekerja untuk menyelesaikan perakitan dan memberi tahu mereka tentang kesalahan perakitan atau masalah keselamatan. Informasi bahaya.
Pabrik masa depan akan membutuhkan infrastruktur TI yang kuat dan teknologi keamanan untuk mendukungnya, dan karyawan yang memenuhi syarat juga akan menjadi kunci. Tetapi 38% dari studi responden otomotif mengutip keterampilan karyawan sebagai tantangan yang signifikan. Pabrik masa depan milik agenda manajemen puncak, dan implementasinya tidak hanya proyek produksi tetapi juga model operasi seluruh perusahaan.